• Anak kecil tak berdosa mereka bunuh
  • Mereka yang kehilangan orang tua
  • Haruskah mereka terus menangis, dimana hati nurani kita?
  • Kini saatnya mereka merdeka
Image and video hosting by TinyPic

SEJARAH PALESTINA

Palestina memang memiliki sejarah yang pelik. Israel, yang merupakan bangsa Yahudi, mendirikan negaranya di atas tanah Palestina. Hal ini menyebabkan situasi berkembang hingga keadaan sekarang. Untuk lebih memahami konflik ini, maka saya berusaha merangkum sejarah Palestina dari awal hingga terjadinya konflik.
Wilayah Palestina-Israel (swaramuslim.com)
Wilayah Palestina-Israel (swaramuslim.com)

***
Wilayah Palestina pada mulanya ditinggali oleh beberapa bangsa, yaitu bangsa Ammonit dan Philistine. Lalu, sekitar tahun 1000 SM, Palestina ditaklukan oleh Raja Thalut dan Daud a.s. Daud a.s. dan keturunannya, yang merupakan bangsa yahudi, akhirnya menjadi raja di sana dan Palestina menjadi tanah air bangsa yahudi dari 1000 SM – 135 M. Palestina sendiri sempat dikuasai oleh Kerajaan Persia, Babilonia, Mesir, dan kerajaan-kerjaaan lain secara bergantian dalam rentang waktu tersebut.

Wilayah Palestina Dikuasai Kerajaan Romawi
Sekitar tahun 100 SM muncullah kekuatan Roma dan pada tahun 63 SM, Roma, di bawah pemerintahan Raja Pompey, menaklukan kerajaan yang menguasai Palestina. Tahun 66 M, timbul pemberontakan yang dilakukan oleh bangsa Yahudi. Perang terjadi dan pemberontak kalah dan akhirnya pada tahun 70 M, Jerussalem jatuh sepenuhnya ke tangan Roma.
Raja Pompey dari Romawi (www.usu.edu)
Raja Pompey dari Romawi (www.usu.edu)
Pada saat itu, biasanya Roma tidak melakukan penekanan tetapi memperlakukan daerah jajahannya dengan lembut untuk mempersatukan warga negeranya dengan bangsa jajahannya. Namun, di dalam kasus bangsa Yahudi, cara ini tidaklah berhasil. Seringkali timbul huru-hara dari bangsa Yahudi. Hal ini menyebabkan akhirnya Roma berlaku keras kepada bangsa Yahudi dan mengeluarkan dekrit yang mematikan nasionalismen bangsa Yahudi dengan cara melarang berbagai peribadatan mereka.
Pada akhirnya dekrit ini membuat sebuah pemberontakan besar dari 200.000 orang Yahudi yang dipimpin oleh Barcocheba di Jerussalem. Raja Hadrian yang saat itu memimpin Roma mengirimkan Julius Sevenus dan tentara yang jumlahnya besar untuk memadamkan pemberontakan dan menaklukan Jerussalem. Pada saat itu, bangsa Yahudi kalah dan dikeluarkan peraturan mereka dilarang masuk ke kota apapun alasannya. Jerussalem dijadikan koloni Roma dan tempat peribadatan Yahudi, haikal Yahudi, diganti dengan candi lambang supremasi Roma, candi Yupiter. Mulai saat itu bangsa Yahudi tersebar ke luar Palestina. Namun, ada sebagian kecil yang tetap bertahan di sana.
Setelah masa itu, pengaruh agama Kristen masuk ke Roma, sehingga menumbuhkan penyebaran agama Kristen di Palestina. Agama Kristen tumbuh di daerah tersebut. Lalu, pada pembagian kerajaan Roma tahun 395, Palestina berada dalam kekuasaan Kerajaan Bizantium, yang disebut juga kerajaan Romawi Timur. Pada saat itu Palestina menjadi daerah yang makmur, menjadi pusat perkembangan jemaah haji (beribadah mengunjungi tempat-tempat suci yang dilakukan oleh penganut Kristen,Yahudi,dll.). Namun sesekali muncul penyiksaan kepada bangsa Yahudi oleh bangsa yang menguasai.
Tahun 611 M, Chosroes II, raja Kerajaan Sasan dari Persia,  menyerang daerah itu. Diikuti oleh bangsa Yahudi yang ingin membalas dendam. Yerussalem direbut. Gereja Holy Sepulchre dihancurkan dengan tanah dan hartanya dibawa. Gereja lain bernasib sama dan uskupnya ditahan.
Tahun 628 M, Raja Heralcus dari Bizantium menaklukan kembali teritorial tersebut. Namun kemenangan ini bersifat sementara karena munculnya kekuatan Islam yang melemahkan Kerajaan Bizantium tersebut.

Palestina Dikuasai Islam
Islam muncul tahun 610 M di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad saw. Selang tahun 610-632 M, suku-suku di daerah Arab berhasil dipersatukan di bawah kepemimpinannya yang asalnya saling bermusuhan. Kerajaan Islam (Kekhalifahan Islam) setelah Nabi Muhammad saw meninggal di bawah pemimpin Abu Bakar (632-634 M) berusaha merebut daerah Palestina dari tangan Bizantium. Namun, usaha tersebut tidak berhasil dan akhirnya baru berhasil ketika Kekhalifahan Islam dipimpin oleh Umar ra. Pada tahun 636, Bizantium jatuh.
Di bawah kepemimpinan Umar ra. terjadi perjanjian damai di Jerussalem antara pemerintahan Umar dengan umat Kristen yang dipimpin oleh Uskup Sophronius. Umar sendiri sempat mengunjungi The Holy Rock (tempat ibadah Daud as. dan tempat Haikal Yahudi) dan tempat itu menjadi Masjid Umar. Muncullah pengaruh Islam di Jerussalem.
Perselisihan yang terjadi di antara kepemimpinan umat Islam setelah zaman Nabi Muhamamad saw dan Khulafaurrasyidin (4 sahabat Nabi Muhamamad saw yang memimpin setelah nabi wafat) menyebabkan munculnya berbagai dinasti yang berganti memimpin Islam dari Dinasti Muawiyah sampai dengan Dinasti Abbassiah. Pada tahun 685-705, khalifah Abdul Malik dari Dinasti Abbasiah memperindah tempat suci Jerussalem dengan membangun Kubah Al-Sakhrah, atau Dome of the Rock. Pada tahun 929, terjadi pemberontakan kaum Qaramithah yang merampas Mekkah. Hal ini menyebabkan banyaknya eksodus bangsa Arab ke Jerussalem. Pada tahun 1969, Mesir, diduduki dinasti Fathimah yang menyatakan kemerdekaannya dari Dinasti Abbassiyah. Terjadi pertikaian antara kedua dinasti tersebut sampai dengan 1072 dan akhirnya Palestina dikuasai oleh Dinasti Fathimiah. Gereja Holy Sepulchre hancur saat serangan Dinasti Fathimiah ke Dinasti Abbasiyah.
Dome of the Rock (history.boisestate.edu)
Dome of the Rock (history.boisestate.edu)

Pada masa Perang Salib dan setelahnya (1099-1900)
Pada tahun 1099, datang serangan suku Frank dari Eropa yang membawa ke daerah Yerussalem yang membawa 40.000 tentara untuk menguasai Jerussalem. Jerussalem takluk dan akhirnya berdirilah kerajaan Latin di Jerussalem. Perang ini disebut Perang Salib I. Palestina dikuasai oleh suku Frank yang beragama Kristen. Adanya Perang Salib II yang berlangsung tahun 1147-1187 menyebabkan Palestina kembali berada di tangan Kerajaan Islam. Perang Salib berlangsung beberapa kali namun akhirnya berbuntut kepada perjanjian damai.
Pada tahun 1258, muncul serangan dari suku Tartar di bawah pimpinan Hulagu yang berasal dari Asia Tengah (Mongol). Serangan ini sempat menakukan Baghdad, Damaskus, dan Suriah. Namun, datangnya tentara dari Mesir menyebabkan mereka kalah dan akhirnya daerah itu dikuasai oleh Mesir.
Wilayah Dikuasai Turki (1516-1900)
Pada 1516, Turki menaklukan Mesir yang menyebabkan daerah itu ditaklukan Turki. Turki menjadikan daerah Palestina sebagai salah satu provinsi dan gubernur dikirim dari Konstatinopel. Turki menguasai Palestina selama 4 abad.  Mulai 1840, Turki membuka Palestina demi kepentingan ekonominya. Akhirnya muncul pelabuhan-pelabuhan dan konsulat-konsulat Eropa. Hal ini memunculkan semakin kecilnya pengaruh Turki dan membesarnya pengaruh para konsulat di sana. Sempat terjadi Perang Krim (1854-1856) karena persaingan antara Ortodoks Yunani dan Pendeta Latin.
Theodor Herzl (www.israelvets.com)
Theodor Herzl (www.israelvets.com)
Tahun 1896, Theodor Herzl, penggagas gerakan zionisme, mengeluarkan usulannya untuk mendirikan negara Israel di Palestina. Hal ini disebabkan bangsa Yahudi yang terpencar dan tidak memiliki tanah air sejak Romawi menguasai Palestina. Akhirnya, beberapa orang Yahudi mendirikan koloni di daerah Palestina.

Berdirinya Negara Israel
Tahun 1914, muncul perselesihan antara Inggris Raya dan Turki. Akhirnya menyebabkan keduanya berperang. Palestina sempat dijadikan markas militer oleh Turki. Namun, akhirnya tahun 1918 Inggris resmi menang, dan Palestina dikuasai oleh Inggris.
Tanggal 2 November 1917, keluar deklarasi menteri luar negeri Inggris, Arthur Balfour, yang dikenal sebagai Deklarasi Balfour. Deklarasi ini berisi tentang dukungan Inggris terhadap pendirian negara Yahudi di Palestina. Hal ini disebabkan oleh bangsa Yahudi telah membantu Inggris dalam memenangi Perang Dunia I dan Inggris ingin menguasai Palestina karena berada di daerah strategis di antara Asia, Eropa, dan Afrika.
Arthur Balfour (www.firstworldwar.com)
Arthur Balfour (www.firstworldwar.com)
Pada tahun 1920, kantor pemerintahan Inggris di Palestina (British Mandate of Palestine) berdiri, Komisi Tinggi-nya adl Herbert Samuel. Setelah tahun-tahun tersebut, imigrasi Yahudi ke daerah Palestina terus meningkat. Orang Yahudi yang baru datang, biasanya masuk ke kota dan mendirikan perusahaan-perusahaan di sana.
Tahun 1929, mulai terjadi kerusuhan besar antara bangsa Arab dan Yahudi. Konflik ini terjadi karena adanya perebutan hak-hak beberapa tempat suci di Yerussalem. Selain itu, berdasarkan hasil penyelidikan tim yang dibuat Inggris, hal ini terjadi karena orang-orang Arab tertekan dengan pembelian tanah dan imigrasi orang Yahudi yang akhirnya mendesak mereka.
Tahun 1933, bangsa Yahudi hanya berjumlah 17% dari seluruh masyarakat Palestina. Namun, setelah masa itu, saat Hitler berkuasa di Jerman dan Polandia, terjadi gelombang migrasi besar-besaran dari Eropa ke Palestina. Pada saat itu juga terjadi perubahan politik di Timur Tengah. Mesir dan Suriah yang merdeka menyebabkan tumbuhnya nasionalisme untuk memerdekakan diri. Akhirnya timbul wacana untuk melepaskan Palestina dari Inggris.
Tahun 1938, Konflik antara  Arab-Yahudi memuncak. Inggris mengeluarkan mandat yang intinya akan membagi Palestina menjadi dua bagian, yaitu untuk Arab dan Yahudi untuk menghentikan perpecahan. Namun, beberapa tahun kemudian mandat itu dicabut dan diganti dengan white paper yang intinya mendesak dibentuk satu pemerintahan gabungan antara Arab dan Yahudi. White-paper ini ditentang oleh bangsa Yahudi.
Pada saat itu, bangsa Yahudi yang tinggal di Amerika memegang peranan penting dalam perekonomian Amerika.  Hal ini menyebabkan Amerika berpihak kepada kepentingan bangsa Yahudi. Inggris yang mulai merasa terganggu hubungannya dengan Amerika akhirnya menyerahkan tentang Palestina ke PBB. Inggris sendiri akan menarik mandatnya dari Palestina tanggal 15 Maret 1948.
1 September 1947, PBB menyarankan agar Palestina dibagi 2, menjadi daerah untuk bangsa Yahudi dan Arab.  Bangsa Yahudi dan Arab yang tinggal di Palestina saling berebut pengaruh dan menolak aturan tersebut. Mulailah berbagai perang gerilya yang melibatkan keduanya. Namun, sayangnya, semangat bangsa Yahudi lebih berlipat dibanding dengan bangsa Arab di sana. Di saat terjadi perang, para ningrat Arab malah kabur ke negara lain. Tanggal 14 Mei 1948, Israel diproklamirkan orang-orang Yahudi. Esoknya Amerika Serikat mengakui kedaulatan Israel.

copy : http://ivannugraha.wordpress.com/2009/01/23/sejarah-palestina/